Misteri Seksual Wanita (1): Beberapa contoh

Terkadang kita jumpai klaim bahwa kita telah mencapai “akhir sains,” yaitu bahwa kita sudah begitu banyak mengetahui segala yang perlu kita ketahui, sehingga yang tersisa hanyalah pertanyaan-pertanyaan sepele. Namun, nyatanya tidak. Sebagian di antara teka-teki ilmiah terbesar yang paling menantang sangatlah dekat dengan kita, manusia: spesies kita, misteri kita, diri kita sendiri. Teka-teki ini sangat mencuat ketika berkenaan dengan seksualitas wanita.

Woe to she born with a uterusInilah beberapa contohnya:

Misteri penting pertama [mengenai seksualitas wanita] itu muncul sewaktu seorang anak perempuan menjadi seorang wanita [dewasa], yaitu menstruasi (haidh). Meskipun beberapa spesies lain agak berdarah di pertengahan masa hidupnya, tidak ada makhluk hidup lain yang sejelas manusia [dalam mengalami menstruasi]. Salah satu teka-teki lainnya adalah perkembangan payudara. Walau kita terima begitu saja bahwa wanita memiliki urat-daging dada yang mencolok, bahkan ketika tidak menyusui anak, tidak ada mamalia lain yang dada betinanya sebanding [dengan dada manusia perempuan]. Hanya manusialah yang diberkahi (atau, menurut beberapa orang, dikutuk) dengan payudara yang menonjol.

Misteri berlanjut. Pergilah ke kebun binatang dan lihatlah simpanse, gorila, atau hewan primata lainnya–tidak ada pertanyaan kapan seekor betina dewasa sedang mengalami ovulasi [menghasilkan sel telur]. Jawabannya teramat gamblang. Namun tidak demikian halnya dengan spesies kita sendiri. Dengan mengingat pentingnya reproduksi [manusia], sehingga penting pula ovulasinya, secara biologis atau pun sosial, sangatlah luar biasa dan belum terjelaskan mengapa di abad ke-21 yang kedokterannya sudah canggih, sangatlah sulit memberitahu kapankah seorang wanita [benar-benar] sedang mengalami masa subur. Entah mengapa, manusia [wanita] itu “menyembunyikan” masa ovulasi mereka, dan hanya manusialah yang melakukannya. Bukan hanya itu, bahkan wanita itu hampir selalu tidak tahu kapan pastinya dia sendiri mengalami ovulasi. Mengapa misterius? Ada sejumlah hipotesis yang berkenaan dengan menstruasi dan payudara yang menonjol, tetapi tak seorang pun yang tahu jawabannya [yang pasti benar].

multiple orgasmBegitu pula mengenai orgasme wanita. [Ini sama misteriusnya.] Padahal, pria yang menjadi pasangannya diharuskan mengalami orgasme. Sebab, bila pria tidak mengalami ejakulasi [sewaktu orgasme], maka ia takkan menjadi ayah, sehingga takkan berhasil menjalani proses evolusi. Namun, data mengenai [orgasme wanita] sangat jelas, yaitu tidak ada korelasi antara orgasme wanita dan kemampuannya untuk menjadi ibu. Dengan kata lain, wanita-wanita yang mengalami orgasme itu belum tentu lebih subur daripada para “saudari” mereka yang tidak mengalami orgasme. [Tanpa orgasme, wanita masih bisa menjadi ibu.] Lantas, mengapa orgasme wanita terjadi?

Lalu dengan mengikuti alur kehidupan wanita, sampailah kita pada sebuah misteri lain, yaitu menopause. Sampai sekitar umur 50 tahun, wanita dapat mengantisipasi bahwa ovulasinya akan berhenti. Mengapa kemampuan reproduksinya pasti berakhir, bahkan juga bagi wanita yang paling sehat yang hidupnya diperkirakan masih beberapa puluh tahun lagi? Hal ini mengejutkan terutama bila dikaitkan dengan perhitungan sederhana yang menunjukkan bahwa melahirkan anak lagi merupakan keuntungan yang amat besar bila ditinjau dengan teori evolusi ala Darwin. Maka mungkin tidaklah mengagetkan bahwa kendati semua wanita mengalami menopause [pada saatnya], hampir semua makhluk hidup (kecuali barangkali paus pilot-bersirip pendek) tidak mengalaminya.

Ciri-ciri khas manusia tersebut mendasar, tetapi para ilmuwan atau pun orang awam belum memahami mengapa demikian. Dalam buku How Women Got Their Curves and Other Just-So Stories, misteri seksual wanita dirambah dengan pemaparan beberapa hipotesis ilmiah yang telah diajukan, disamping juga diajukan beberapa pandangan baru dari penulis sendiri. Singkatnya, ada lebih banyak hal di dalam biologi seksual manusia [yang masih misterius] daripada yang dibayangkan dalam filsafat kita atau pun yang diketahui oleh sains kita.

Akan tetapi, jangan salah paham. Misteri bukanlah mistik. Kami tidak mengacu pada sejumlah omong-kosong spiritualistik yang berada di luar jangkauan hukum alam atau pemahaman manusia. Sebagaimana “rumput liar” merupakan tanaman yang belum dianggap berharga, berbagai misteri kewanitaan itu merupakan pertanyaan ilmiah yang menunggu jawaban. Namun dalam pandangan kami, banyak pembaca akan menjumpai ketidak-laziman.

evolutionJadi, bila kami bertanya “mengapa” para wanita menyembunyikan ovulasi mereka, misalnya, kami tidak melihat mekanisme fisiologisnya. Alih-alih, kami [sebenarnya] bertanya bagaimana mereka menghasilkan keturunan yang lebih banyak daripada para wanita lain yang lebih terbuka mengenai status kesuburan mereka. Pendekatan ini lebih lazim bagi para biolog evolusioner daripada biolog anatomis, fisiologis, dan sebagainya. Kami tidak menyodorkan mekanise sebab-akibat yang seketika. Kami mengajukan pertanyaan–dan menjawabnya–dengan sudut pandang [teori] evolusi [atau perubahan jangka panjang]. Oleh karena itu, konsep mendasarnya adalah: “Dengan jalan bagaimanakah _________ (menstruasi, payudara yang menonjol, orgasme wanita, menopause, dll.) berkontribusi terhadap daya-hidup manusia, terutama di kalangan para leluhur kita, sehingga menjelaskan mengapa ciri-ciri khas tersebut muncul?”

————
Diterjemahkan oleh M Shodiq Mustika dari artikel David P. Barash & Judith Eve Lipton, “Menstruation, Ovulation, Orgasm, Menopause … Female Sexual Mysteries

~ oleh Prof. Idiot pada 9 Mei 2010.

2 Tanggapan to “Misteri Seksual Wanita (1): Beberapa contoh”

  1. Bisa menambah pengetahuan…

  2. sungguh wanita sulit ditebak seksualnya

Tinggalkan komentar